ceritadongeng legenda malin kundang Orang-orang yang meilhatnya ikut terpana dan kemudian pulang ke rumah masing-masing. Mande Rubayah pingsan dan terbaring sendiri. Ketika ia sadar, Pantai Air Manis sudah sepi. Dilihatnya kapal Malin semakin menjauh. Ia tak menyangka Malin yang dulu disayangi tega berbuat demikian.
Malin Kundang Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantaiwilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah dinegeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Legenda dari Sumatera Barat Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata. Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya. Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. kapan cerita tersebut diciptakan 2. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut Unsur instrinsik malin kundang 1. Tokoh, Malin Kundang, Ibunya 2. Watak, Malin sombong, durhaka 3. Latar, Sumatra 4. Tema, Menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Amanat, Janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita termasuk orang yang terkutuk nama muhammad adiprasetya kelas 12 ipa 3 absen 19 BahasaIndonesia Unsur Instrinstik Cerita Malin Kundang. Unsur Intrinsik Malin Kundang keajaibandunia web id. MALIN KUNDANG KARYA WISRAN HADI SEBUAH PERBANDINGAN Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Hikayat Malim Deman June 17th, 2018 - Tidak Lama Kemudian Malin Deman Gering Lalu Mangkat Sejak Kematian Ayahhanda Malim Deman Lali
Unsur instrinsik malin kundang 1. Tokoh, Malin Kundang, Ibunya 2. Watak, Malin sombong, durhaka 3. Latar, Sumatra 4. Tema, Menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Amanat, Janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita termasuk orang yang terkutuk Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantaiwilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah dinegeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Legenda dari Sumatera Barat Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata. Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya. Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. kapan cerita tersebut diciptakan 2. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut

malinkundang mendapat kutukan menjadi batu' 'unsur ins dan ekstrinsik cerita rakyat ukiranjemariku june 14th, 2018 - unsur unsur instrinsik tema si sigarlaki yang gegabah dan si limbat yang sabar dikutip dari tanpa pikir panjang si sigarlaki' 'malin kundang cerita dongeng indonesia may 6th, 2018 - keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi

Unsur instrinsik malin kundang 1. Tokoh, Malin Kundang, Ibunya 2. Watak, Malin sombong, durhaka 3. Latar, Sumatra 4. Tema, Menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Amanat, Janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita termasuk orang yang terkutuk Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantaiwilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah dinegeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Legenda dari Sumatera Barat Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata. Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya. Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. kapan cerita tersebut diciptakan 2. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut salam, Jermias Kristian
Unsurintrinsik cerita rakyat "malin kundang" dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di sd. Unsur ins dan ekstrinsik cerita rakyat ukiranjemariku. Cerita malin kundang singkat dongeng anak dunia. Tema anak durhaka marang wong tuane 2. Cerita rakyat beserta unsur intristik. Penokohan adalah cara pengarang dalam menggambarkan karakter . Home B. Indonesia Unsur Ekstrinsik cerita Malin Kundang SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Unsur Ekstrinsik cerita Malin Kundang INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan idir17 jawaban Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. kapan cerita tersebut diciptakan 2. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut Jawaban yang benar diberikan Elsahabibah jawaban Unsur instrinsik malin kundang 1. Tokoh, Malin Kundang, Ibunya 2. Watak, Malin sombong, durhaka 3. Latar, Sumatra 4. Tema, Menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Amanat, Janganlah kita durhaka pada orang tua, Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. kapan cerita tersebut diciptakan 2. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut Penjelasan Malin Kundang. Pengarang Syamsuddin Udin Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa cerita Malin kundang merupakan cerita rakyat yang berasal dari kehidupan masyarakat zaman dulu yang dipercaya atau dikenal sebagai cerita rakyat yang tidak memiliki nama pengarang Jawaban yang benar diberikan mayangsagara1128 Unsur instrinsik malin kundang 1. Tokoh, Malin Kundang, Ibunya2. Watak, Malin sombong, durhaka3. Latar, Sumatra4. Tema, Menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya5. Amanat, Janganlah kita durhaka pada orang tua, Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain1. kapan cerita tersebut diciptakan2. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan,3. pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut Maaf jika ada kesalahan, mohon untuk dikoreksi –aSd–
MalinKundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu
Unsur Ekstrinsik Malin Kundang. 5 poin unsur intrinsik dari cerita malin kundang. Tokoh, malin kundang, ibunya 2. Ini unsur intrinsik & ekstrinsik dongeng, bikin indah dongeng anda unsur instrinsik dongeng. Alkisah, hiduplah seorang perempuan miskin di sebuah kampung nelayan di pantai air manis. Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Drama Malin Kundang From Soal usbn bahasa indonesia smk Soal uts bahasa jawa kelas 1 semester 1 Soal usbn seni budaya sma 2019 Soal usbn agama kristen kelas 12 Biasanya yang termasuk ke dalam unsur ekstrinsik ialah adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang berlaku didaerahnya. Seleang beberapa menit, terdengar suara gemuruh angin kencang dan badai yang menghancurkan kapal. Politik, agama, aliran, moral, sejarah, psikologi, sosial bidaya dan lain sebagainya. Kapan cerita tersebut diciptakan 2. Bahkan bisa dikatakan bahwa, baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik bisa menentukan kualitas cerita yang dihasilkan. Tema, menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita termasuk orang yang terkutuk pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut. Bahasa indonesia unsur instrinstik cerita malin kundang. Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita. Alkisah, hiduplah seorang perempuan miskin di sebuah kampung nelayan di pantai air manis. Tema dalam cerita rakyat malin kundang adalah pendidikan moral tentang pengajaran untuk anak yang durhaka pada ibunya. Legenda danau toba beserta unsur ekstrinsik. Source Tema dalam cerita rakyat malin kundang adalah pendidikan moral tentang pengajaran untuk anak yang durhaka pada ibunya. Malin awalnya anak baik namun lupa kepada ibunya karena sudah menjadi saudagar kaya. Menyadari kondisinya tersebut, sang ayah akhirnya memutuskan untuk merantau ke negeri seberang. Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama malin kundang. Unsur dalam novel dibagi menjadi dua, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Source Unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita rakyat malin kundang adalah nilai kebaikannya. Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain. Ini unsur intrinsik & ekstrinsik dongeng, bikin indah dongeng anda unsur instrinsik dongeng. Tokoh, malin kundang, ibunya 2. Source Tuladha crita rakyat lan unsur intrinsike mubt4 notes. Malin kundang sangat beruntung tidak dibunuh oleh para perompak, karena ketika kejadian itu terjadi, malin langsung bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang tertutup kayu. Malin kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut. Unsur ekstrinsik dalam cerita rakyat. Unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita rakyat malin kundang adalah nilai kebaikannya. Source Unsur ekstrinsik adalah semua faktor eksternal yang mempengaruhi penulisan sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik cerita rakyat sangkuriang. Watak, malin sombong, durhaka 3. Ini unsur intrinsik & ekstrinsik dongeng, bikin indah dongeng anda unsur instrinsik dongeng. Unsur unsur hakiki dan secara ekstratis dari legenda danau toba. Source Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. Seleang beberapa menit, terdengar suara gemuruh angin kencang dan badai yang menghancurkan kapal. Tema, menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Bahkan keberadaan batu malin mempopulerkan “pantai air manis” yang merupakan latar cerita malin dan menjadi daya tarik wisata di padang. Unsur ekstrinsik adalah semua faktor eksternal yang mempengaruhi penulisan sebuah karya sastra. Source Siang hari b latar tempat. Unsur unsur intrinsik cerita rakyat roro jongrang bahasa. Setelah beberapa lama menikah malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. 5 poin unsur intrinsik dari cerita malin kundang. Tokoh malin kundang ibunya 2. Source Cerita rakyat malin kundang bahasa jawa ini, telah memberi inspirasi sebuah karya seni di pantai air manis, sumatera. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. Unsur unsur hakiki dan secara ekstratis dari legenda danau toba. Unsur yang berada di luar suatu cerita, namun berpengaruh pada gaya ataupun isi cerita itu. Unsur ekstrinsik cerita yaitu sebagai berikut Source 6 unsur intrinsik dalam cerpen ilmusiana. Menyadari kondisinya tersebut, sang ayah akhirnya memutuskan untuk merantau ke negeri seberang. Unsur instrinsik cerita pendek malin kundang malin kundang. Tema, menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita rakyat malin kundang adalah nilai kebaikannya. Source Tuladha crita rakyat lan unsur intrinsike mubt4 notes. Ini unsur intrinsik & ekstrinsik dongeng, bikin indah dongeng anda unsur instrinsik dongeng. Unsur ekstrinsik sebuah karya sastra juga ditentukan dari. Contoh cerita fabel dan unsur intrinsik harga tanaman hias. Dengan tenaga yang tersisa, malin kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Source Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita. 5 poin unsur intrinsik dari cerita malin kundang. Yuk lihat cerita rakyat malin kundang dan unsur intrinsiknya unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita rakyat malin kundang adalah nilai kebaikannya. Unsur intrinsik dan ekstrinsik legenda malin kundang. Unsur ekstrinsik yang terkandung dalam cerita tersebut adalah unsur moral, unsur budaya dan unsur sejarah malin kundang pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah sumatra. Source Tema, menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain 1. Sehingga, nilai kebudayaannya adalah suku sunda zaman dulu, dan nilai moralnya adalah tentang hubungan keluarga yang kurang harmonis. Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita. Unsur ekstrinsik dari cerita malin kundang, antara lain. Source Bahasa indonesia unsur instrinstik cerita malin kundang. Untuk lebih dipahami unsur unsur apa terkandung didalam cerita rakyat kami akan memberikan satu tale rakyat agar adik adik dapat menemukan unsur intrinsik cerita rakyat mauapun unsur ekstrinsik cerita rakyat. Unsur instrinsik malin kundang Unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerita rakyat malin kundang adalah nilai kebaikannya. Bahasa indonesia unsur instrinstik cerita malin kundang. Source Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang ikut membangun dan mendukung sebuah novel seperti latar kondisi keagamaan, kebudayaan,. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. Menyadari kondisinya tersebut, sang ayah akhirnya memutuskan untuk merantau ke negeri seberang. Unsur ekstrinsik dalam cerita rakyat. Unsur unsur intrinsik cerita rakyat roro jongrang bahasa. Source Cerita rakyat malin kundang bahasa jawa ini, telah memberi inspirasi sebuah karya seni di pantai air manis, sumatera. Kapan cerita tersebut diciptakan 2. Tema, menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut. Tuladha crita rakyat lan unsur intrinsike mubt4 notes. Source Berikut ringkasan cerita malin kundang Pandangan hidup pengarang/pencipta cerita tersebut. Unsur instrinsik malin kundang Tema, menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya 5. Watak malin sombong durhaka 3. Source Unsur ekstrinsik yang terkandung dalam cerita tersebut adalah unsur moral, unsur budaya dan unsur sejarah malin kundang pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah sumatra. Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama malin kundang. Namun keduanya saling berhubungan untuk membangun sebuah cerita. Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita. Source Namun keduanya saling berhubungan untuk membangun sebuah cerita. Siang hari b latar tempat. Namun keduanya saling berhubungan untuk membangun sebuah cerita. Kehidupan mereka sangat lah susah dan serba kekurangan. Tema dalam cerita rakyat malin kundang adalah pendidikan moral tentang pengajaran untuk anak yang durhaka pada ibunya. Source Kondisi mayarakat pada waktu cerita tersebut diciptakan, 3. Amanat, janganlah kita durhaka pada orang tua, jika durhaka maka kita termasuk orang yang terkutuk pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir. Unsur instrinsik cerita pendek malin kundang malin kundang. Unsur ekstrinsik cerita malin kundang. Unsur unsur intrinsik cerita rakyat roro jongrang bahasa. This site is an open community for users to share their favorite wallpapers on the internet, all images or pictures in this website are for personal wallpaper use only, it is stricly prohibited to use this wallpaper for commercial purposes, if you are the author and find this image is shared without your permission, please kindly raise a DMCA report to Us. If you find this site value, please support us by sharing this posts to your preference social media accounts like Facebook, Instagram and so on or you can also bookmark this blog page with the title unsur ekstrinsik malin kundang by using Ctrl + D for devices a laptop with a Windows operating system or Command + D for laptops with an Apple operating system. If you use a smartphone, you can also use the drawer menu of the browser you are using. Whether it’s a Windows, Mac, iOS or Android operating system, you will still be able to bookmark this website.

Unsurintrinsik dari cerita malin kundang Brainly co id. Cerita Rakyat Malin Kundang Si Anak Durhaka Zona Siswa. Cerita Rakyat Malin Kundang » LokerSeni. 1 / 5. Tolong bikinin sinopsis malin kundang dong Yahoo Answers. maling karya Lidya Kartika Dewi Bimpri PPT 19.

Cerita Malin Kundang cukup populer di masyarakat Indonesia. Novel yang memiliki latar Padang Sumatra Barat ini menjadi cerita rakyat yang melegenda dari masa ke masa. Namun setiap para penulis memiliki alur cerita yang berbeda-beda termasuk yang diceritakan oleh Titis Asmarandana di novelnya. Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel Malin Kundang di artikel ini. Yuk simak! Identitas Novel Judul NovelMalin KundangPenulisTitis AsmarandanaJumlah halaman128 halamanUkuran buku24×16 cmPenerbitPT Dua Media TebalKategoriFiksiTahun Terbit2010Harga novelRp. Buku Malin Kundang si anak durhaka ini merupakan karya dari Titis Asmarandana. Yang diterbitkan pada tahun 2010. Novel ini memiliki ketebalan 128 halaman dan diterbitkan oleh PT. Dua Media Tebal. Sinopsis Novel Malin Kundang Dikisahkan bahwa Malin Kundang adalah salah seorang pemuda yang tinggal di pesisir pantai di wilayah Sumatera Barat. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Karena sebab itu, ayah Malin Kundang memutuskan untuk berlayar ke seberang merantau agar memperoleh uang yang lebih banyak. Tetapi, hari demi hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, hingga tahun ke tajun. ayah Malin Kundang tidak juga pulang. Sejak saat itu, Malin hanya tinggal berdua dengan ibunya di sebuah gubuk kecil. Melihat kondisi ekonomi ibunya yang memperihatinkan Malin merasa sedih dan tidak tega melihat ibundanya banting tulang untuk menafkahi dirinya. Hal tersebut memperkuat dirinya untuk memutuskan ia akan merantau ke negeri seberang. Awalnya ibunya tidak mengijinkannya merantau. Tetapi, Malin terus bertekad untuk meminta ijin kepada ibunya merantau ke negeri seberang. Dengan berat hati akhirnya, ibunda malin mengijinkannya. Namun, telah lama merantau, Malin tak kunjung juga untuk pulang. Bahkan ibunda Malin telah mendapatkan kabar bahwa Malin telah menjadi orang sukses dan kaya di negeri seberang sana. Ia pun merasa sangat senang dan bersyukur jika hal tersebut benar terjadi kepada anaknya. Dan suatu hari, Malin melakukan perjalanan bersama istrinya untuk urusan bisnis ke kampung halamannya. Tetapi, sesampainya di kampung halamannya, Malin bertemu dengan ibunya dan malah memakinya sambil mengatakan bahwa wanita itu bukan ibunya. Malin tak mengakui ibu kandungnya sendiri. Merasa sakit hati, ibunya pun mengutuknya menjadi batu. Unsur Intrinsik Novel Dalam resensi novel Malin Kundang terdapat unsur intrinsik di dalamnya, diantaranya adalah 1. Tema Tema yang diangkat dalam novel Malin Kundang ini yaitu kehidupan keluarga miskin yaitu seorang ibu tua dan anak yang durhaka kepada ibunya. 2. Tokoh dan Penokohan Berikur merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel, yaitu adalah Malin kundang, ia merupakan pemuda yang pandai, mudah bergaul, rajin, dan sombong Ibu tua, sabar, pekerja keras, bijaksana, dan tidak mudah putus asa Nahkoda, tegas baik hati, suka menolong, bijaksana Anak kapal, mudah bergaul, suka menolong 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel malin kundang ini menggunakan alur maju dimana dari awal cerita hingga akhir diceritakan seacara runtut dan teratur. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel malin kundang yaitu pagi hari, siang hari, sore hari dan juga malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di Padang Sumatra Barat. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel Malin Kundang ini yaitu menggunakan sudut pandang ketiga yang serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah di pahami karena menggunakan gaya bahasa sehari-hari. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel malin kundang adalah ibu merupakan bagian terpenting dalam sebuah kehidupan. Maka sayangilah ibumu selagi masih hidup jangan sia-siakan dimasa hidupnya. Karena pengorbanan seorang ibu tidak ada batas untuk anaknya. Unsur Ekstrinsik Novel Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel malin kundang diantaranya adalah 1. Nilai Sosial Cerita Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang hidup di hati masyarakat tidak hanya di ranah Minang melainkan dikenal secara nasional. Cerita tersebar karena diceritakan dari mulut ke mulut. 2. Nilai Moral Kehidupan Malin Kundang yang teramat miskin hingga ia menjadi kaya menjadikan sirinya sombong dan itu merupakan perilaku yang tidak patut di contoh. 3. Nilai Ekonomi Keadaan ibu Malin Kundang yang kini menjanda harus bisa bertahan hidup dari kemiskinan yang kian menyulitkannya. Kelebihan Novel Novel ini mengajarkan kita akan arti sebuah pengorbanan, kesabaran, ketegaran dan kerja keras Ceritda dan kisah menarik di sepanjang jaman Bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan Alur cerita mudah dan enak diikuti Kekurangan Novel Halaman novel kurang tebal Ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan karena intinya sama saja Pesan Moral Novel Malin Kundang Terakhir dari resensi novel Malin Kundang yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut adalah ibu merupakan bagian terpenting dalam sebuah sayangilah ibumu selagi masih hidup jangan sia-siakan dimasa hidupnya. Karena pengorbanan seorang ibu tidak ada batas untuk anaknya. April20th, 2018 - Unsur Intrinsik Dari Cerita Malin Kundang 2440393 1 Tema Kedurhakaan Terhadap Orang Tuanya 2 Tokoh A Malin Kundang' 'Naskah Drama Bahasa Inggris Malin Kundang » Terbaru 2016 May 1st, 2018 - Nah itulah tadi artikel tentang Naskah Drama Bahasa Inggris Malin Kundang yang bisa

Malin Kundang Alkisah, hiduplah seorang perempuan miskin di sebuah kampung nelayan di Pantai Air Manis. Perempuan miskin setengah baya tersebut mempunyai seorang anak lelaki tunggal bernama Malin Kundang. Malin Kundang sejak kecil telah ditinggal mati oleh bapaknya. Jadilah Malin Kundang anak yatim, yang sehari-hari dirawat dan dibesarkan oleh ibunya dengan mencari kayu api atau menangkap ikan di tepi pantai. Dengan penuh kasih sayang Malin Kundang dibesarkan ibunya hingga beranjak remaja. 1 Pada suatu hari di tengah deruan ombak pantai Air Manis, Malin Kundang mengutarakan maksud hatinya kepada ibunya. Malin Kundang bermaksud untuk pergi merantau ke negeri seberang guna merubah nasib hidup dan masa depannya. Sang ibu tak kuasa menahan dan melepas anak yang dicintai dengan cucuran air mata. Tinggallah ibunya seorang diri dan berdo’a semoga Malin Kundang berhasil di rantau orang. 2 Bulan berganti, tahun berlalu, terdengarlah berita dari nakhoda yang sering berlabuh di Pantai Air Manis. Sungguh tak dapat dibayangkan ternyata Malin Kundang telah menjadi kaya dan mempunyai istri yang cantik di rantau sana. Alangkah bahagianya ibu Malin Kundang mendengar kabar baik tersebut. Tiap malam sang ibu berdo’a semoga Malin Kundang segera kembali. Sungguh sang ibu sangat merindukannya. 3 Pada suatu hari merapatlah sebuah kapal besar membawa Malin Kundang di pantai Air Manis. Hati sang ibu sungguh sangat bahagia, karena do’anya dikabulkan Tuhan untuk dapat kembali bertemu dengan anaknya yang telah berpuluh tahun pergi jauh dari pangkuannya. Main Kundang tampak gagah turun dari kapal bersama istri cantiknya. “Malin, Malin, ini ibu nak“, sahut ibu sambil berlinangan air mata karena bahagianya. Akan tetapi ternyata Malin Kundang telah berubah dan sombong, ia tidak mau mengakui wanita yang datang dengan baju yang compang-camping itu sebagai ibunya. “Saya tidak punya ibu yang hina dan miskin seperti kamu, dasar tua bangka yang tak tahu diri!”, begitu kata Malin Kundang kepada wanita yang memang adalah ibu kandungnya. Hati sang ibu tersayat bak sembilu, bagai petir disiang hari, tak disangka anak yang disayangi dan dirindukan sepanjang hari melukai hatinya dan durhaka kepadanya. 4 Malin Kundang lantas berlalu dan meninggalkan ibunya yang masih bersimpuh sambil menangis sedih. Tak lama kemudian kapal Malin Kundang mulai bergerak meninggalkan sandaran. Sang ibu berdo’a sambil meneteskan air mata. “Ya Tuhan, kalau memang Malin Kundang anakku, tunjukkanlah kebesaran-Mu kepada ku”. 5 Tak lama kemudian datanglah badai disertai petir dan gelombang laut yang dahsyat. Tak pelak kapal Malin Kundang dihantam gelombang laut yang datang secara tiba-tiba. Malin Kundang sempat memanggil nama ibunya, namun kebesaran Tuhan telah datang, Malin Kundang si anak durhaka tenggelam bersama kapalnya dan terdampar di tepi Pantai Air Manis. Konon karena kutukan ibunya, Malin Kundang bersama istrinya berubah menjadi batu. 6 Unsur Instrinksik Dari Cerpen “ Malin Kundang “ 1. Tema Kedurhakaan terhadap Orang Tuanya Bukti Terletak pada paragraph ke 4 “Akan tetapi ternyata Malin Kundang telah berubah dan sombong, ia tidak mau mengakui wanita yang datang dengan baju yang compang-camping itu sebagai ibunya. “Saya tidak punya ibu yang hina dan miskin seperti kamu, dasar tua bangka yang tak tahu diri!”, begitu kata Malin Kundang kepada wanita yang memang adalah ibu kandungnya. Hati sang ibu tersayat bak sembilu, bagai petir disiang hari, tak disangka anak yang disayangi dan dirindukan sepanjang hari melukai hatinya dan durhaka kepadanya. “ 2. Tokoh a. Malin Kundang b. Ibu Malin Kundang 3. Perwatakan a. Malin Kundang Protagonis dan Antagonis Bukti Terletak pada Paragraf ke 2 dan 4 “Malin Kundang bermaksud untuk pergi merantau ke negeri seberang guna merubah nasib hidup dan masa depannya”Protagonis “Akan tetapi ternyata Malin Kundang telah berubah dan sombong, ia tidak mau mengakui wanita yang datang dengan baju yang compang-camping itu sebagai ibunya. “Saya tidak punya ibu yang hina dan miskin seperti kamu, dasar tua bangka yang tak tahu diri!”, begitu kata Malin Kundang kepada wanita yang memang adalah ibu kandungnya. Hati sang ibu tersayat bak sembilu, bagai petir disiang hari, tak disangka anak yang disayangi dan dirindukan sepanjang hari melukai hatinya dan durhaka kepadanya.” Antagonis b. Ibu Malin Kundang Baik Hati dan Penyayang Protagonis Bukti Terletak pada paragraph ke 1 dan 2 “Jadilah Malin Kundang anak yatim, yang sehari-hari dirawat dan dibesarkan oleh ibunya dengan mencari kayu api atau menangkap ikan di tepi pantai. Dengan penuh kasih sayang Malin Kundang dibesarkan ibunya hingga beranjak remaja.” “Sang ibu tak kuasa menahan dan melepas anak yang dicintai dengan cucuran air mata. Tinggallah ibunya seorang diri dan berdo’a semoga Malin Kundang berhasil di rantau orang.” 4. Alur Maju 5. Latar a. Latar Tempat Di Pantai Air Manis Terletak Pada Paragraf ke 1 “Alkisah, hiduplah seorang perempuan miskin di sebuah kampung nelayan di Pantai Air Manis.” Terletak pada paragraph ke 2 “Pada suatu hari di tengah deruan ombak pantai Air Manis, Malin Kundang mengutarakan maksud hatinya kepada ibunya” Terletak pada paragraph ke 3 “Bulan berganti, tahun berlalu, terdengarlah berita dari nakhoda yang sering berlabuh di Pantai Air Manis.” Terletak pada paragraph ke 4 “Pada suatu hari merapatlah sebuah kapal besar membawa Malin Kundang di pantai Air Manis.” Terletak pada paragraph ke 6 “Pada suatu hari merapatlah sebuah kapal besar membawa Malin Kundang di pantai Air Manis.” b. Latar Waktu Siang dan Malam Terletak pada paragraph ke 3 dan 4 “Tiap malam sang ibu berdo’a semoga Malin Kundang segera kembali. Sungguh sang ibu sangat merindukannya. “ 3 “Hati sang ibu tersayat bak sembilu, bagai petir disiang hari, tak disangka anak yang disayangi dan dirindukan sepanjang hari melukai hatinya dan durhaka kepadanya.”4 c. Latar Suasana Bahagia dan Menyedihkan Terletak pada paragraph ke 2 “Sang ibu tak kuasa menahan dan melepas anak yang dicintai dengan cucuran air mata.” Terletak pada paragraph ke 3 “Alangkah bahagianya ibu Malin Kundang mendengar kabar baik tersebut.” Terletak pada paragraph ke 4 ““Malin, Malin, ini ibu nak“, sahut ibu sambil berlinangan air mata karena bahagianya. Akan tetapi ternyata Malin Kundang telah berubah dan sombong, ia tidak mau mengakui wanita yang datang dengan baju yang compang-camping itu sebagai ibunya. “Saya tidak punya ibu yang hina dan miskin seperti kamu, dasar tua bangka yang tak tahu diri!”, begitu kata Malin Kundang kepada wanita yang memang adalah ibu kandungnya. Hati sang ibu tersayat bak sembilu, bagai petir disiang hari, tak disangka anak yang disayangi dan dirindukan sepanjang hari melukai hatinya dan durhaka kepadanya.” 6. Amanat “ Janganlah durhaka terhadap orang tua apalagi terhadap ibu kita. Durhaka terhadap orang tua apalagi terhadap seorang ibu merupakan perilaku yang tercela dan sangat dilarang oleh agama. Ingatlah bahwa Surga berada di bawah telapak kaki ibu. Oleh karena itu, berprilaku baik dan lemah lembut lah terhadap ibu kita.” 7. Sudut Pandang Orang Ketiga.

.
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/48
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/339
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/181
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/98
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/131
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/255
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/210
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/6
  • 3rc1t5ptuu.pages.dev/142
  • unsur intrinsik cerita malin kundang